2Contoh Proses Bisnis. 2.1 Perusahaan perlu mempekerjakan orang yang memenuhi syarat untuk pekerjaan manajer produk –. 2.2 Sebuah perusahaan yang mengembangkan aplikasi seluler berencana meluncurkan aplikasi iOS baru. 3 Jenis Proses Bisnis. 4 Manfaat Proses Bisnis. Pemilihanperalatan dan tehnologi yang salah dapat meningkatkan biaya perawatan dan memaparkan pasien dengan kesalahan. (Nelson, 2005 ). Meskipun pemilihan alat sudah dilakukan, bukan berarti hal itu terintgrasi dalam system pelayanan atau dapat dilakukan pada semua kondisi karena hal itu juga dapat meningkatkan biaya pemeliharaan dan RancanganTahapan dan Jadwal Pemilu 2024 Bawaslu: Berdasarkan Landasan Hukum Pemungutan Suara Pemilu 2024 Digelar 14 Februari Komisioner KPU RI Hasyim Asyari mengatakan jika ada laporan kesalahan data dalam rekapitulasi suara, maka keberatan atau laporan-laporan bisa langsung dikoreksi di KPU setempat dengan mekanisme yang ada. Fast Money. Sering sakit mata, leher, hingga bahu? Hati-hati, masalah itu merupakan contoh dari bahaya layar monitor. Memangnya, seberapa parah risiko yang dibawa oleh komputermu? Apa ada strategi yang bisa mencegah masalah itu? Jawabannya ada di bawah ini. Simak selengkapnya, yuk! Bahaya Menatap Layar Monitor Ada beberapa risiko yang datang dari layar komputer. Dirangkum dari WebMD dan sumber lain di bawah, bahaya itu di antaranya 1. Mata tegang Layar komputer membuat matamu susah fokus. Terlebih lagi, kita kerap tidak memilih posisi komputer sesuai dengan postur tubuh. Kata UPMC Susquehanna, ini bisa membuat matamu tegang. 2. Mata kering Saat masih kecil, apakah kamu sering membuat lomba antikedip kecil-kecilan? Di antara kamu dan teman-temanmu, orang yang paling lama membuka mata tanpa kediplah yang menang. Nah, saat menahan kedipan, kamu bisa saja merasa matamu panas. Lama-kelamaan, muncul air mata hingga akhirnya kamu menang atau menyerah. Memang, kamu harus melakukan kedipan mata. Mengutip Verywell Health, gerakan ini bisa membasahi bola matamu. Ini akan menjaga kerja penglihatanmu. Itulah mengapa, saat tak berkedip lama, matamu terasa nyeri dan panas. Di sinilah bahaya monitor selanjutnya datang. Alat ini bisa membuatmu jarang berkedip. Pada akhirnya, matamu terasa kering. 3. Sakit kepala Bahaya layar selanjutnya berbentuk sakit kepala. Sejatinya, proses terjadinya mirip dengan mata tegang tadi. Kata Verywell Health, jarak antara matamu dan layar dinamakan jarak kerja. Kamu akan berusaha menjaga jarak ini selama di depan komputer. Menariknya, matamu cenderung ingin melihat jarak yang lebih jauh. Jarak ini disebut dengan jarak istirahat. Dengan alasan ini, matamu terus-menerus menyesuaikan fokus pada jarak kerja dan jarak istirahat. Ini akan membuat matamu lelah dan tegang. Pada akhirnya, kondisi ini memicu sakit kepala. 4. Rabun jauh Sejak kecil, kita sudah dididik untuk tak menonton TV terlalu dekat. Sebab, kegiatan ini bisa membuatmu kena rabun jauh. Kondisi yang juga disebut miopi ini bisa mengganggu aktivitasmu. Pasalnya, kamu harus menggunakan kacamata sebagai alat bantu melihat. Kamu juga bisa mengalaminya jika kerja di depan komputer, lho. Hal ini dituliskan oleh American Optometric Association. Ingat, televisi dan komputer sama-sama punya layar. Keduanya berpeluang membuatmu punya miopi. 5. Nyeri leher, punggung, dan bahu Kamu juga bisa terkena sakit leher, punggung, dan bahu, lho. Bahaya layar ini datang jika kamu menaruh posisi monitor dengan kurang benar. Dengan posisi yang kurang tepat, cara dudukmu pun jadi kurang tepat pula. Mengutip Harvard Health, ini bisa memicu masalah di sekitar lehermu. 6. Sindrom visi komputer Apakah kamu mengalami hampir semua kondisi di atas? Jika begitu, mungkin, kamu mengalami sindrom visi komputer. Kata American Optometric Association, tanda tanda kamu mengalaminya di antaranya mata kering sakit kepala pandangan kabur mata kering sakit leher dan bahu 7. Masalah tidur Apakah kamu sering lembur atau main HP sebelum tidur? Jika begitu, kamu bisa saja mengalami masalah tidur, lho. Mengutip ScienceDaily, sinar lewat layarmu bisa membuat tubuhmu bingung. Jam sudah malam, namun mengapa dunia masih terang? Pada akhirnya, hormon tidurmu pun terganggu. Inilah yang bisa memicu masalah kesehatan. 8. Risiko obesitas Dikutip Active Health, berada di depan perangkat digital adalah kegiatan pasif dan tidak banyak bergerak sehingga menghilangkan aktivitas fisik. Hal ini bisa berdampak pada meningkatknya berat badan terutama jika kamu berada di depan layar sembari makan. Proses makan tidak akan mindful dan membuat risiko kenaikan berat badan lebih tinggi. 9. Gangguan pada kemampuan kognitif Salah satu hal yang paling berbahaya dari menatap layar monitor terlalu lama adalah adanya gangguan pada kemampuan kognitif. Kamu akan lebih sulit fokus, sering lupa, sulit mengontrol diri, dan semakin sulit untuk menerima informasi. 10. Menurunnya metabolisme Layar monitor memiliki blue light yang menyebabkan kualitas tidur kamu menurun. Selain itu, blue light juga berdampak pada metabolisme tubuh. Dikutip Eating Well, metabolisme yang rendah akan memberikan dampak yang tidak baik untuk kesehatan tubuh. Cara Mencegah Bahaya Layar Monitor Nah, sekarang, bagaimana cara menghindari masalah tadi? Ingat, menutup layar komputer seratus persen bukan solusi. Sebab, kamu tetap harus kerja selama 8 jam sehari. Meski begitu, ada beberapa strategi menjaga kesehatan mata yang bisa kamu terapkan. Mengutip American Academy of Ophthalmology, trik itu di antaranya jaga jarak mata dan layar, minimal 25 inci ± 63 cm hindari pantulan layar seimbangkan cahaya sekitar dan layar beri mata istirahat lewat olahraga mata jaga kelembapan mata hindari membuka gadget sebelum tidur Selain itu, kamu juga bisa menjaga postur saat duduk. Dengan begitu, sakit leher, bahu, dan punggung bisa kamu hindari. Itulah sederet bahaya menggunakan layar monitor terlalu lama. Terapkan trik-trik menghindarinya agar kesehatanmu terjaga, ya! Ingat, tubuh yang bugar adalah kunci dari produktivitas. Jangan sampai, kamu mengalami sakit hingga tak bisa kerja. Memangnya, bagaimana cara menjaga kesehatan di tengah kesibukan kerja? Tenang saja, Glints sudah siapkan artikel seputar kesehatan kerja serta tips-tips menariknya untuk kamu. Yuk, klik di sini untuk baca ragam artikel lainnya! What happens when you stare at a screen for too long? Is Screen Time Really Bad for Our Eyes? Why You Blink Your Eyes How Your Computer Use Can Trigger HeadachesHow Your Computer Use Can Trigger Headaches Myopia Nearsightedness Do habits cause your neck pain? Why screen time can disrupt sleep Protect Your Eyes From Too Much Screen Time What are the negative side effects of too much screen time? 6 Things That Can Happen to Your Body When You Stare at a Computer All Day Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Teman sebaya...tentu kalian tidak asing dengan kata teman sebaya. Dalam konteks anak usia dini teman sebaya ialah teman yang tingkat kematangan usianya itu tidak jauh beda, artinya bahwa usia mereka sepadan/kurang lebihnya sama. berbicara tentang anak usia dini tentu saja tidak lepas dari kata teman yang sudah anggap mereka sahabat terkadang mereka memiliki kelompok sendiri dengan ciri khas mereka baik dari segi bahasa,peraturan dalam kelompok itu sendiri dan terkadang anak usia dini memikirkan mereka yang dianggap teman sebaya sahabat kecilmemiliki harapan yang sama, bisa jadi mereka memiliki keinginan sukses bersama di masa depan kelak dan tidak terbisahkan. Akan tetapi dalam berinteraksi atau memilih teman dalam lingkup sekitar perlu juga orang tua sadari, apalagi anak usia dini masih memiliki sifat emosional yang tinggi, yang dimana mereka sering kali berkelahi dengan teman bermain sekitar atau di sebut teman sebaya itu sendiri. Anak usia dini memiliki cukup banyak teman ialah sebuah hal yang sudah wajar untuk teman bermainnya di luar jam sekolah, akan tetapi dalam berteman sebaiknya anak kita arahkan dalam memilih teman karena bisa saja hal yang kita tidak inginkan bisa terjadi, misalnya si A memiliki teman bernama si B nah karakter si A ini mudah marah jika bermain tidak sesuai apa yang ia inginkan dan dia memiliki karakter trempamen yang berdampak negatif pada dirinya sendiri dan teman-temannya bahkan orang lain. Maka dari itu dalam berteman sebaiknya ada beberapa hal yang harus di bangun yaitu dari saling jujur, memberikan kepercayaan antara satu sama lain dan masih banyak lagi. Kesalahan dalam memilih teman jug membawa dampak negatif lho...baik secara langsung maupun tidak langsung, maka simak baik-baik dampak dari kesalahan memilih teman sebaya antara lain;Merasa di rugikan, dalam arti di sini saat kita berteman dengan orang tidak tepat buat kita, justru itu akan membuat kita dirugikan sebab kejadian ini banyak terjadi contoh kecil saja; jika si A mudah untuk di suruh-suruh oleh teman-temannya, maka selanjutnya si A akan di suruh-suruh dan bisa juga kesemaptan itu di jadikan pemanfaatan kebaikan si A yang slalu mau jika temannya meminta tolong dan bisa juga menimbulkan sifat bullying pada anak itu dibohongi oleh teman sendiri, terkadang yang kita anggap teman sejati bukanlah teman seutuhnya teman yang murni dari dalam hati, terkadang teman juga malah memberikan dampak api yang menimbulkan permusuhan lantas tidak ada sikap saling menjaga kepercayaan satu sama dampak dari prilaku teman sebaya yang menimbulkan sisi negatif, seperti contoh pada anak-anak, terkadang kita melihat ada anak yang jailnya berlebihan dan akhirnya mmebawa dampak keteman yang lainnya atau menirukan pada pergaulan yang salah, jadi dampak dari kesalahan memilih teman juga membawakan dampak yang besar jika pengaruh lingkungannya sudah tidak baik. Teman sebaya juga merupakan bagian dari lingkungan dalam konteks resasional, yang artinya di mana baik/buruknya dampak yang akan diterima dalam berhubungan sosial akan menjadi stimulus pada anak tersebut. Meskipun terkadang terbilang jika lingkungannya buruk belum tentu juga bisa membawa dampak yang sama pada diri kita, tergantung bagaimana cara kita menyikapinya dan memberikan pola asuh yang tepat bagi sang buah hati, agar mereka berkembang dengan pengaruh lingkungan yang positif. Nah lalu bagaimana sih bund cara kita mencegah hal itu terjadi? Yuk simak baik-baik bagaimana cara kita memilih teman atau mencegah pengaruh negatif pada lingkungan sekitar kita. Jadi dalam memilih teman sebaya sebaiknya karakter/sifat di bawah ini merupakan suatu pencegahan dari dampak negatif salah memilih teman, antara lain;Pastikan teman kalian memiliki sifat tulus dan dapat di percayaTerkadang kita kalian memiliki karakter yang samaPilihlah/carilah teman yang dapat mengahrgai satu sama laintidak melarang sahabat kalian berteman dengan orang lain selain kalian, karena jika ada teman yang membatasi pertemanan maka dirinya ialah suatu bentuk contoh prilaku negatif dalam memiliki minat/kegiatan yang mengahsilkan kegiatan yang positifDari penjelasan di atas perlu kalian ketahui terkadang kita memiliki banyak teman memang asik akan tetapi juga terkadang teman membawa dampak buruk juga bagi kita dari beberapa contoh di atas itulah bentuk gambaran bagaimana cari kita memilih teman sebaya dan faktor-faktor apa saja jika salah memilih teman. Pada dasarnya anak usia dini tidak di perbolehkan dalam individual dalam berteman akan tetapi pentingnya anak dan orang tua fahami juga pengaruh apa saja dari dampak salah pergaulan apalagi sejak dini, jadi sebaiknya orang tua mengarahkan baik buruknya dan anak juga mengerti benar salahnya, agar hal-hal buruk tidak terjadi pada anak usia dini tersebut. Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya - Pemungutan suara atau voting merupakan salah satu fondasi utama dari demokrasi. Biasanya, sistem pemungutan suara ini dilakukan hanya dengan sistem legislasi dan sistem voting non-elektronik atau lebih dikenal dengan sebutan pencoblosan. Saat ini, teknologi dan informasi telah mengalami perkembangan, sehingga pada akhirnya muncul suatu ide mengenai sistem e-voting, pemungutan suara berbasis teknologi. Pemilihan Umum Pemilu di Indonesia telahdiatur pada UUD 1945 perubahan III, Bab VIIB tentang Pemilihan Umum, Pasal 22E yang pada ayat 1 dikatakan bahwa ,ā€œPemilihan umum dilaksanakan secara langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil setiap lima tahun sekaliā€. Inilah yang sering dijadikan asas dalam pemilu di Indonesia yakni langsung, umum, bebas, rahasia luber jujur, dan adil jurdil. Meskipun ke depannya Indonesia akan menggunakan sistem e-voting dalam pemilu, namun asas ini harus tetap dapat diakomodasi. Namun, bila ingin menggunakan pemungutan suara berbasis teknologi, maka revolusi teknologi harus selalu diupayakan sebagai sarana untuk meningkatkan kehidupan manusia. Semua hal memiliki kelemahan dan kelebihan termasuk sistem konvensional maupun sistem e-voting. Berikut rangkuman yang dihimpun redaksi dari berbagai sumber, yaitu Kelebihan E-voting 1. Mudah dalam Penghitungan Sistem e-voting dalam rangka penghitungan suara dan tabulasi data dapat menghitung hasil lebih cepat dan lebih akurat dibandingkan sistem penghitungan konvensional yang manual dengan cara membuka kertas suara satu per satu dan melakukan pencatatan yang terbilang cukup membuang banyak waktu. Apalagi, pemilihan yang dilakukan dengan konvensional memerlukan waktu, biaya, dan rawan kesalahan baik dalam hal pencoblosan maupun kesalahan dalam penghitungan. 2. Mudah dalam Pelaksanaan Pemilihan Kebingungan pemilih dapat menyebabkan golput, terutama oleh pemilih rentan seperti pemilih buta huruf atau lansia. Pada pemilu parlemen di Afghanistan pada tahun 2005, terdapat 5% surat suara yang ditolak karena rusak atau kosong. Hal ini terjadi karena sistem konvensional yang membingungkan di Afghanistan dan juga angka buta huruf yang tinggi. Untuk mengatasi golput khususnya oleh kelompok rentan maka dengan teknologi e-voting menjanjikan untuk mengurangi angka golput dengan menggunakan teknologi yang dapat dimengerti oleh kelompok rentan tersebut. Para Caltech dan Proyek Teknologi Voting MIT berpendapat teknologi dapat meminimalkan suara ā€œhilangā€ dengan berbagai cara. Dengan teknologi yang digunakan pada sistem e-voting menggunakan sistem Direct Recording Electronic DRE dan touch screen memungkinkan untuk pemilih dapat langsung berhadapan dengan komputer untuk menentukan pilihannya bagi mereka yang cacat atau mereka yang menggunakan bahasa minoritas. Berhadapan secara visual juga mungkin berguna untuk pemilih buta huruf, tetapi anggapan ini belum diuji ketat dalam lingkungan yang sedikit melek komputer. Pemilih yang tidak terbiasa dengan komputer mungkin tidak memberikan suara kosong, namun mereka mungkin masih memberikan suara yang tidak sesuai dengan yang mereka maksudkan. 3. Mencegah Kecurangan Di Brazil, juru bicara Komisi Pemilihan Umum berpendapat bahwa sistem e-voting menghasilkan ā€œ100 persen bebas penipuanā€, berbeda dengan sistem pemilihan sebelumnya yang menghasilkan banyaknya surat suara dalam kotak suara yang dirusak. Selain itu, Komisi Pemilihan India juga menyatakan bahwa sistem e-voting memerangi masalah kecurangan pemilu India, seperti menambah polling di tempat pemungutan suara atau mencuri kotak suara. Meski demikian, tidak tertutup kemungkinan bahwa dengan menggunakan sistem e-voting justru dapat menimbulkan kecurangan yang lebih canggih lagi. Namun, apabila Komisi Pemilihan Umum mampu mengatasi dan meminimalisasi model kecurangan baru dalam sistem e-voting, maka e-voting lebih baik ketimbang sistem pencoblosan. Terlebih, hal ini dapat mengurangi kecurangan dalam pemilihan dengan melakukan pencoblosan lebih dari satu kali karena dengan sistem e-voting akan mendeteksi pemilih melalui e-KTP yang dimilikinya. 4. Mengurangi Biaya Sistem e-voting juga mampu untuk mengurangi biaya yang harus dikeluarkan pada saat pemilu. Sebab, pada pemilu konvensional, Komisi Pemilihan Umum KPU harus mencetak surat suara dalam jumlah banyak, kotak suara serta kartu tanda pemilih. Namun, dengan e-voting KPU hanya perlu menyediakan mesin elektronik dengan menggunakan e-KTP pemilih, yang mana mesin ini dapat dipergunakan berulang-ulang. Walaupun begitu, tidak tertutup kemungkinan KPU harus mengeluarkan biaya tambahan untuk tenaga ahli dan juga biaya perawatan. Meskipun demikian, melihat Indonesia saat ini dengan sistem pemilu konvensional, maka e-voting sangat cocok untuk Indonesia dalam rangka melakukan penghematan biaya. Kelemahan E-voting 1. Rusaknya Kredibilitas dalam Pemilihan Umum Setiap program komputer dapat memiliki kesalahan yang secara tidak disengaja terdeteksi sebuah ā€œbugā€. Selain itu, setiap program komputer dapat diubah dengan pemrograman berbahaya ā€œhackā€ dengan cara yang tidak terdeteksi. Hal ini berlaku dari semua produsen dan semua perangkat lunak komputer. Berbagai upaya dapat mengurangi kerentanan sistem e-voting, termasuk keamanan komputer, keamanan fisik, pengujian dan analisis sistem dan coding, dan prosedur pemilihan yang baik. Tak satu pun dari langkah-langkah, dan tidak ada kombinasi dari langkah tersebut, dapat mengubah kerentanan sistem komputer. Seperti halnya teknik keamanan komputer yang digunakan dalam sistem e-voting India membuat sistemnya tidak mungkin untuk diprogram kembali oleh seseorang. Kerentanan terhadap sistem komputer pada e-voting menunjukkan bahwa hasil pemilu bisa dimanipulasi, dan juga dapat menciptakan bahaya bahwa hasil pemilu yang tidak sah akan diterima, karena adanya manipulasi yang menunjukkan seolah-olah tidak terjadi kecurangan secara meyakinkan. 2. Masalah Operasional dan Logistik Terkait Kendala Lingkungan Sistem e-voting membutuhkan berbagai sarana dan prasarana yang menunjang agar e-voting dapat dilakukan secara serentak dan lancar pada saat pemilihan umum mendatang. Sistem tersebut memerlukan sumber daya listrik yang cukup kuat untuk mengaktifkan mesin e-voting tersebut. Kemudian juga dibutuhkan tenaga ahli untuk membantu pemilih mengoperasikannya, memperbaiki apabila ada kerusakan dan juga untuk merawat di daerah-daerah. Mengingat keadaan Indonesia khususnya di daerah-daerah pedalaman yang belum terjamah listrik serta sumber daya manusia baik tenaga ahli maupun pemilih yang belum melek komputer maka akan menjadi kendala dalam melaksanakan e-voting. Sedangkan untuk daerah yang belum dapat menunjang sistem e-voting, bisa menggunakan sistem pemilihan secara konvensional agar jangan sampai menelantarkan hak masyarakat daerah untuk memilih hanya karena tidak ada sistem untuk menunjang e-voting.

apa dampak kesalahan pemilihan monitor